Sabtu, 22 Maret 2025

TIPU DAYA SYAITAN SETELAH RAMADHAN

 Oleh : Ustadz Azirwan Mustaqim, ST

Kaum muslimin jamaah jumat rahimakumulloh..

Bersyukur kepada Alloh swt dengan mengucapkan Alhamdulillah....

Dan Bersholawat kepada Baginda Nabi Allohumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Assalamu’alaika Ya Rasulullah

Marilah senantiasa kita tingkatkan iman dan Taqwa kepada Alloh SWT, dengan mengerjakan semua perintahNya dan menjahui semua laranganNya.

Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita, lebaranpun hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Syawwal. Maka bagaimana selanjutnya? Apa yang kita lakukan selanjutnya?

Kemaren Selama Ramadhan itu kita menyaksikan bagaimana masjid-masjid penuh, ramai setiap waktunya, terutama ketika sholat isya’ dan subuh. Orang-orang berbondong untuk sholat berjama’ah. Kita bisa melihat bagaimana di saat subuh khususnya tanggal 1 Ramadhan itu kita melihat pemandangan yang aneh, luar biasa, tidak seperti biasanya, sholat subuh berjama’ah hampir sama ramainya seperti sholat tarawih.

Kita pula selalu mendengar lantunan  Al-Qur’an dibacakan. Di berbagai tempat kita saksikan pula orang-orang bersodaqoh, tak hanya di masjid, tapi juga di jalan-jalan, dan di lampu merah. Kita lihat orang-orang berbagi dengan saudaranya. Sungguh luar biasa semangat beribadah kita ketika bulan Ramadhan.

Akan tetapi dengan tenggalamnya matahari tanggal 30 Ramadhan itu, membuat semuanya seolah juga ikut tenggelam. Semangat kita dalam beribadahpun ikut tenggelam. Terlihat bagaimana keadaan di masjid ketika sholat berjamah 5 waktu. Kembali sunyi sepi. Sedih kita melihatnya, terkadang hanya 2-3 orang saja, orangnya pun itu-itu saja, tak ada bertambah, malah berkurang. bahkan terkadang hanya imam sendirian tanpa jamaah.

Tempat-tempat maksiat yang dulunya ditutup selama Ramadhan, mulai dibuka kembali. Bahkan mulai dari tanggal 1 Syawwal, tempat-tempat maksiat itu mulai ramai dikunjungi oleh orang-orang yang kemaren dia makmurkan masjid, yang kemaren ketika Ramadhan mereka  sibuk membaca Alqur’an.

Aneh memang, tapi begitulah yang terjadi setiap tahunnya, setiap selesai bulan Ramadhan, hal yang sama selalu terulang kembali.

Kenapa ini bisa terjadi? Karena memang ketika masuk 1 Syawwal itu, maka syetan-syetan pun lepas dari penjara, terbebas dari belenggu yang mengikatnya selama Ramadhan. Mereka pun mulai kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa, menggoda manusia supaya mereka lalai dari mengingat Allah. Karena dulu ketika iblis diusir oleh Allah dari surga, dia telah bersumpah :

لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ

“aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya” (QS. Hijr 39)

Iblis berjanji akan membuat kemaksiatan itu tampak indah, mempesona, dan membuat kebaikan, ketaatan, tampak berat dan sulit untuk dikerjakan. Sehingga jiwa manusia sulit untuk diajak menuju kepada Allah setelah Ramadhan selesai.

Kenapa di bulan Ramadhan mudah sekali kita beribadah? Mudah kita puasa selama 30 hari, tapi 6 hari di bulan Syawwal sungguh berat rasanya. Atau senin kamis di bulan biasa juga sulit rasanya.

Di bulan Ramadhan ringan kita sholat malam, sholat tarawih 11 Raka’at ada pula yang 23 rakaat, ditambah lagi Tahajud sebelum sahur. Tapi selesai Ramadhan, 2 rakaat Tahajjud saja sulit, atau 3 rakaat witir sebelum tidur saja berat kita kerjakan.

Sholat berjamaah ketika Ramadhan ringan rasanya, 5 waktu bisa kita kerjakan berjamaah, bahkan subuh yang biasanya berat, ketika Ramadhan jadi senang kita lakukan. Tapi selesai Ramadhan, jangankan subuh, zuhur, ashar, Magrib pun sudah jarang.

Baca qur’an juga demikian, ketika Ramadhan sanggup 1 juz 1 hari, atau bahkan ada yang 2 juz sehari. Tapi selesai Ramadhan, 1 juz 1 bulan pun tak sempat lagi. 

Kenapa ketika Ramadhan Mudah kita beramal, berbuat kebaikan, tapi setelah itu terasa begitu berat. Itulah pekerjaan syetan, mereka mulai kembali melakukan tugasnya, bahkan dia mengatakan:

 لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ

“Aku benar-benar akan menyesatkan mereka semua”

 Bukan berarti yang ustad yang akan selamat, belum tentu yang banyak ibadah yang akan selamat. Tapi yang akan selamat adalah

اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ

kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas diantara mereka.” (QS. Hijr 40)

Maka bagaimana supaya kita selamat dari tipu daya syetan ini?

Yang pertama adalah : Kita Jaga Keikhlasan dalam setiap amal perbuatan kita.

Luruskan niat dalam setiap amal soleh itu, kita lakukan hanya karena Allah SWT saja, bukan karena yang lain, bukan karena takut atau malu kepada orang, bukan karena mengharap pujian, bukan karena mengharap keuntungan dunia, materi, atau bukan karena sekedar ikut-ikutan orang banyak. Tapi murni karena mengharap Ridho dari Allah SWT.

Lalu yang kedua bagaimana supaya kita selamat dari tipu daya syetan.

Yaitu, dengan senantiasa menjaga istiqomah iman kita

Karena Syetan akan terus berusaha melemahkan iman kita, sampai kita terjerumus kadalam kesesatan. Bagaimana caranya? dia akan terus dekatkan kita dengan perbuatan dosa, dia akan terus goda kita dengan berbagai kemaksiatan.

Karena Sahabat Nabi Abu Darda’ RA, mengatakan:

الإِيْمَانُ يَزْدَادُ وَ يَنْقُصُ

iman itu bisa bertambah dan bisa juga berkurang

Yazidu bitto’ati” iman bertambah dengan ketaatan

“wayan qushu bil ma’siati”  dan berkurang dengan perbuatan maksiat.

Maka kita jaga kadar iman kita itu dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Allah sayang sama kita, Allah tau kita ini manusia yang lemah, maka Allah jadikan bulan Ramadhan itu untuk kita mencas iman kita, untuk kita meningkatkan iman dengan berbagai ketaatan selama Ramadhan. Maka setelah keluar dari Ramadhan, harusnya iman kita itu sudah full, sudah terisi penuh. Dan iman yang sudah mantap itu harus bisa kita pertahankan, dengan tetap istiqomah dalam ketaatan beribadah kepada Allah SWT. Maka kuncinya adalah istiqomah.  Meskipun melakukannya tak semudah mengucapkan, namun kita harus berusaha, karena Nabi SAW bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang dilakukan terus menerus, kontinu, berkelanjutan walaupun itu sedikit”  (HR.Muslim no 1305)  

Yang dulu baca qur’an ketika Ramadhan, dibuka lagi qur’annya, kalau dulu 1 hari 1 juz, sekarang tak sanggup 1 juz, maka ½ juz, tak sanggup, 1 lembar, tak sanggup juga, 1 halaman. Tapi istiqomah setiap hari dibaca 1 halaman itu setiap hari.

Tak bisa full 5 waktu berjama’ah, mungkin siangnya sibuk bekerja, zuhur ashar tak bisa, maka usahakan magrib, isya’ & subuh berjamaah ke masjid, istiqomahkan setiap hari, sempatkanlah!  Siapa lagi yg akan memakmurkan masjid ini kalau bukan kita? Kalau bukan warganya, Masjid sudah dibangun luar biasa besar, luas. kalau tidak dimakmurkan dengan sholat berjamaah maka hanya akan mengundang murka Allah SWT.

Selanjutnya yang ketiga, bagaimana supaya kita selamat dari tipu daya syetan setelah Ramadhan, yaitu:

Dengan selalu berdo’a kepada Allah SWT, memohon perlindungan dari Allah ‘Azza Wa Jalla.

Dalam bulan Ramadhan memang do’a mustajab, mudah dikabulkan oleh Allah. Tapi setelah Ramadhan pun ada waktu-waktu yang mustajab untuk berdo’a. antara azan dan iqomah, di sepertiga akhir malam, satu titik di hari Jum’at. Maka manfaatkan waktu-waktu itu untuk berdo’a kepada Allah SWT. 

Minta kepada Allah apa yang kita inginkan. Minta kepada Allah agar kita selalu istiqomah. Karena sejatinya kita tidak akan mampu untuk istiqomah kecuali dengan bantuan Allah. Makanya dalam sholat itu kita ikrarkan, kita nyatakan itu.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

(Hanya kepadamu kami beribadah, dan hanya kepadamu kami minta pertolongan)

Karena sesungguhnya kita takkan mampu datang ke masjid ini kecuali Allah yang menggerakkan hati kita. Yang memberikan taufik dan hidayah kepada kita. Maka kita senantiasa terus selalu berdo’a kepada Allah,

Ya Muqollibal qulub, Tsabbit Qolbi ‘Ala dinika wa’ala tho’atika”

Perbanyak istighfar dan berzikir mengingat Allah, agar Allah senantiasa selalu melindungi dan menyelamatkan kita dari tipu daya syetan. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba yang ikhlas dalam setiap amal soleh, dan bisa terus istiqomah dalam iman dan dalam ketaatan beribadah kepada Allah SWT, Amin ya Robbal alamin.

Link DOWNLOAD PDF

Link YOUTUBE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN AWAL TAHUN BARU ISLAM 1447 H