Jumat, 14 Februari 2025

Khutbah Jum'at : 3 PERSIAPAN SEBELUM RAMADHAN


Link DOWNLOAD ada di bawah


Kaum Muslimin jamaah jum’at yg dimuliakan Allah SWT

Tak terasa hari ini kita sudah sampai pada hari ke 15 di bulan Sya’ban, berarti lebih kurang 14 atau 15 hari lagi kita akan kedatangan tamu yang agung dan mulia, tamu yang dinantikan dan dirindukan seluruh orang beriman di dunia, yakninya bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh keutamaan dan ampunan, bulan dilipat gandakannya pahala, bulan yang penuh berkah. dalam sunan An-Nasaa’i Nabi bersabda:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan”

 

Oleh karenanya, kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam rangka menyambut bulan yang penuh berkah ini agar kita bisa mencapai tujuan akhir dari puasa Ramadhan, yakni menjadi hamba yg "taqwa".

Maka apa yang harus kita lakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Ramadhan:

 

1.        Perbaiki Hubungan dengan Alloh dengan Bertaubat

        Kalau ada tamu yang penting yang akan datang ke rumah kita, tentu kita akan bersiap menyambutnya, kita akan bersihkan rumah, kita tata dengan rapi dan indah, segala yang kotor dan merusak pandangan kita singkirkan, sebelum tamu itu datang kita akan bersiap mandi, pakai pakaian yang bersih, sisir rambut yang rapi, bahkan kalau bisa pakai parfum yang wangi.

Maka seperti itu pula hendaknya kita dalam menyambut bulan Ramadhan, tamu yang agung dan mulia, dengan membersihkan hati, bersihkan diri memohon ampun kepada Alloh atas segala dosa yang selama ini pernah kita lakukan.

11 bulan sudah berlalu semenjak kita keluar dari Ramadhan tahun lalu, mulai dari Syawwal sampai ke Sya’ban ini tentu kita tak luput dari silaf dan salah, banyak sudah dosa yang kita lakukan. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, baik dosa lisan, dosa telinga, dosa mata, tangan, kaki dan hati.

Tak ada satu pun manusia di dunia ini yang luput dari dosa, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ   كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ

“Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” HR. At-Tirmidzi (no. 2499)

Maka orang yang hebat itu bukannya yang tidak pernah berbuat salah. Tapi orang yang hebat adalah orang yang pernah berbuat salah, tetapi ia mau mengakui kesalahannya dan mau memperbaiki diri dengan bertaubat. Sebanyak apapun dosamu, sebesar apapun kesalahanmu, Maka Alloh perintahkan kita:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”  (QS. An-Nur: 31)

Supaya kamu selamat dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga. 

Selagi Alloh beri kita hidup, selagi Alloh beri kita kesempatan, Karena kalau sudah tiba masanya, kalau sudah sampai waktunya malaikat maut datang, tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali penyesalan, tangisan, jeritan kesakitan menanggung siksaan. sebagaimana yang Allah ceritakan dalam Alqur'an:

رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ

“Ya Tuhan kami, kami telah melihat (hari Kiamat yang kami ingkari) dan mendengar (dari-Mu kebenaran ucapan rasul-rasul-Mu). Maka, kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan beramal saleh. Sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang yakin (akan adanya hari Kiamat).”

Maka khotib mengingatkan diri pribadi dan mengajak kaum muslimin semuanya agar kita bertaubat kepada Alloh. Mulai hari ini bulatkan tekad, niatkan dalam hati, sungguh-sungguh ingin berhenti dari segala dosa yang bisa merusak hubungan kita dengan Alloh, yang bisa menjauhkan kita dari Alloh, yang bisa mengundang murka Alloh SWT.

Yang masih Meninggalkan shalat, sholatlah! Apa lagi yang mau ditunggu? Sampai kapan terus akan membangkang dari perintah Allah?

Yang masih enggan membayar zakat, yang selama ini durhaka kepada orang tua, yang sampai hari ini masih memutuskan silaturrahim dengan saudaranya, yang masih suka judi online, yang masih sering minum khamr dan zina, yang masih suka berbohong dan menipu, dan yang masih melakukan RIBA.

Hentikan dan jauhi itu semua, karena itu hanya akan menjauhkan kita dari Allah dan akan mengundang murka Alloh SWT. Lalu bagaimana cara taubat? Nabi Bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya. (HR. Abu Daud)

 Selanjutnya,

 

2.        Memperbaiki hubungan dengan manusia (hablu minannas)

        Hubungan dengan Alloh bisa kita perbaiki dengan taubat, tapi hubungan dengan manusia tidak bisa selesai hanya dengan istighfar dan sholat taubat, kalau itu masalah hutang piutang maka harus dilunasi, kalau sangkut paut silaf dan salah maka harus dengan minta maaf. Sambung lagi silaturahim yang selama ini terputus. Karena orang yang memutus silaturahim tidak diterima ibadahnya, Nabi SAW Bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا

Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (artinya tidak diterima oleh Allah)

 Salah satu diantara yg tiga itu adalah:

وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ

 “Dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan)” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah)

Baik saudara kandung ataupun saudara sesama muslim.

Maka jika sholat tidak diterima, puasa pun tidak akan diterma, karena sholat merupakan kunci utama diterimanya amal yang lain.

Bahkan dalam hadits lain riwayat Bukhori Muslim Nabi tegaskan lagi:

لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ رَحِمٍ

Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”

Walaupun rajin sholatnya, banyak puasa sunnatnya, banyak sedekahnya, bolak balik haji dan umrohnya, tapi kalau tidak baik kepada tetangganya, tidak akur dengan saudaranya, maka tak diterima semua amal ibadahnya.

Tentu kita tidak ingin amal yang sudah susah payah kita kerjakan itu hanya sia-sia tak bernilai di hadapan Alloh, maka mari kita perbaiki hubungan dengan sesama saudara, sesama teman, tetangga dan sesama manusia lainnya.

Kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan salah. Tak ada satupun manusia yang tidak punya salah kepada manusia lainnya. Mungkin ada orang yang pernah menyakiti hati kita, pernah berbuat salah kepada kita. Tapi ingat kitapun juga pasti pernah berbuat salah kepada orang lain, pernah juga menyakiti hati orang lain.

Maka Rendahkan hati untuk meminta maaf dan Lapangkan dada untuk memberi maaf.

Walaupun memang tidak semudah mengucapkannya, tapi harus kita coba! Harus kita latih diri kita. Agar tenang kita beribadah di bulan Ramadhan nantinya dan segala amal yang sudah atau yang akan kita kerjakan  diterima dan bernilai pahala disisi  Allah swt.

selanjutnya yang terakhir,

3.        Mempersiapkan ilmu tentang Ramadhan

                Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi mengingatkan kita:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

“Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (Musnad Ahmad hadis nomor 9308)

 

Salah satu penyebab puasa sia-sia tak bernilai adalah karena beramal tanpa ilmu. Maka kita perlu kembali belajar ilmu Fiqih Puasa Ramadhan, bisa dengan membaca buku fiqih, atau bisa juga dengan mendengarkan kajian dari para ulama, para ustadz yang sudah kita yakini keilmuannya, baik secara langsung dalam suatu majlis, maupun lewat youtube dengan syarat jelas ustadznya, memang alim berilmu.

Tapi kalau ngajinya hanya lewat Yotube saja, ketika ada hal yang belum kita paham tak bisa kita bertanya langsung. tak bisa berinteraksi langsung. Maka ini adalah tanggung jawab dan tugas para pengurus Masjid, buatlah KAJIAN FIQIH PUASA sebelum masuk Ramadhan.

Setiap tahun kita buat acara peringatan Maulid, Isra’ MI’raj, Tahun baru Islam, itu semua penting sebagai syi’ar dakwah, tapi membuat KAJIAN FIQIH PUASA, KAJIAN FIQIH ZAKAT sebelum Ramadhan itu juga tak kalah pentingnya.  

Supaya kita tau mana yang membatalkan puasa, mana yang makruh, perbuatan apa saja yang menghilangkan pahala puasa, apa saja yang sunnat ketika puasa, apa amal terbaik selama Ramadhan dsb.

Sehingga tak ada lagi yang ragu, tak ada lagi yang bertanya-tanya dalam hati apakah kumur-kumur atau gosok gigi boleh atau tidak ketika puasa, masih junub belum mandi ketika sudah imsak puasanya sah atau tidak, apakah ngorek kuping dan ngupil puasanya batal atau tidak, ketika sudah imsak apakah masih boleh minum atau tidak? Siapa saja orang yang dibolehkan tidak puasa, Bagaimana cara mengganti puasa, bagaimana cara bayar fidyah, bagaimana cara zakat fitrah yang benar, bagaimana cara menghitung zakat Maal.

Maka itu semua dibahas dalam KAJIAN FIQIH PUASA & ZAKAT. 

Jadi kita tidak hanya sekedar membuat tabligh akbar yang sifatnya seremonial, tapi hendaknya menghidupkan majelis ilmu di lingkungan kita, hidupkan majelis ta’lim sebagai sarana untuk ummat mendapatkan pencerahan dan pendidikan agama.  Sehingga puasa Ramadhan kita tahun ini lebih berkualitas dan bernilai di hadapan Alloh SWT.

Terakhir, mari kita perbanyak berdo’a kepada Alloh, agar disampaikan umur kita untuk bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun ini.  Dan ketika sudah masuk bulan Ramadhan nanti kita isi dengan ibadah sebanyak-banyaknya, beramal sebanyak-banyaknya, dengan harapan segala kebaikan dan pahala bisa menutupi segala keburukan dan dosa di masa lalu.

Amin ya robbal alamin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN AWAL TAHUN BARU ISLAM 1447 H