Sabtu, 22 Maret 2025

MAHA PENGAMPUNNYA ALLAH SWT

 

Oleh : Ustadz Azirwan Mustaqim, ST

Ada 3 hadits yang sangat populer tentang keutamaan bulan Ramadhan, hadits-hadits ini biasanya banyak disampaikan oleh para penceramah di bulan Ramadhan.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 “Siapa yang puasa Ramadhan, siapa yang mendirikan malam-malam Ramadhan dengan Qiyamul lail,  karena iman dan semata mengharap ridho Alloh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannyai (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya (HR. Bukhari)

Kenapa semua ujungnya janji atas ampunan Allah? Karena kita manusia ini, memanglah banyak dosa kita, dan Allah itu sayang kepada kita hamba2Nya, Allah berikan ampunan untuk kita.

Ada sebuah kisah tentang betapa hebat dan cepatnya ampunan Allah bagi orang2 yang bertaubat.

Kisah ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Attawwabin. Imam Ibnu Qudamah adalah seorang ulama besar pada masanya, beliau pernah berguru langsung kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Beliau lahir tahun 541 H di Palestina dan wafat tahun 620 H di Damaskus Suriah. Kisah ini ada dalam kitab beliau berjudul Attawwabin (orang-orang yang bertaubat). Bagaimana kisahnya?

Pada zaman nabi Musa alaihissalam, pernah terjadi kemarau panjang, panas terik berkepanjangan, tanah jadi kering dan tandus, , tanaman tak sanggup hidup, binatang banyak yang mati, manusiapun seperti tak sanggup lagi menghadapi kemarau itu.

Maka datanglah beberapa utusan pemuka2 bani israil kepada Nabi Musa, “wahai Musa, berdo’alah kepada Tuhan-Mu agar diturunkan hujan kepada kami”. “baiklah, besok kalian kumpulkan semua orang, laki-laki dan perempuan, anak-anak bahkan hewan2 ternak berkumpul di lapangan untuk berdo’a supaya diturunkan hujan.

Esoknya mereka berkumpul di lapangan dengan jumlah sekitar 70 ribu orang. Kemudian Nabi Musa berdo’a:

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

“Ya Allah tolonglah kami, Turunkanlah kepada kami air hujan-Mu, curahkanlah rahmat-Mu kepada kami dan kasihanilah kami berkat anak-anak yang masih menyusu, hewan-hewan ternak yang sedang merumput, dan orang-orang tua yang sudah bungkuk”.

Namun langit bertambah kering, dan matahari bertambah panas, tidak ada tanda-tanda akan hujan. Maka Nabi Musa melanjutkan do’anya:

“Tuhanku jika kedudukanku di sisiMu telah usang, maka aku memohon kepada-Mu dengan berkat kedudukan Nabi yang ummi, Muhammad yang akan Engkau utus di akhir zaman”

Lalu Allah menyampaikan wahyu kepada Musa “kedudukanmu di sisi Ku tidak usang, sesungguhnya di sisiKu engkau mempunyai kedudukan. Akan tetapi di tengah-tengah kalian ada seorang hamba yang telah melakukan maksiat kepadKu selama 40 tahun, semua jenis maksiat sudah dilakukannya. Maka serulah olehmu semua orang agar dia keluar dari barisan kalian, karena gara-gara dialah Aku tidak menurunkan hujan kepadamu”.

Musa berkata “Tuhanku, aku adalah hamba yang lemah dan suaraku juga lemah, bagaimana seruanku bisa menjangkau mereka sementara jumlah mereka 70 ribu orang lebih.

Allah mewahyukan kepada Musa “Engkau hanya berseru, dan Akulah yang akan menyampaikannya”. Maka berserulah Musa dengan berkata, “Wahai hamba pendurhaka yang telah bermaksiat kepada Allah selama 40 tahun, keluarlah dari barisan kami, karena selama ada kamu disini Allah tidak akan menurunkan hujan”

Maka hamba pendurhaka itu menoleh ke kanan dan ke kiri, namun tidak melihat seorangpun keluar, akhirnya taulah dia bahwa dirinyalah yang dimaksud. Lalu dia berkata dalam hati, “jika aku keluar maka terbongkarlah kedokku, orang2 akan tahu kalau akulah pelaku maksiat itu, tapi kalau aku tetap disini hujan tidak akan turun karena aku”

Maka galau lah dia, mau tetap di tempat takut, mau keluar malu. Tentu orang2 akan menyebut dia seorang yg pendosa yang menyebabkan doa Nabi tertolak. Lalu apa yg terjadi?

Meneteslah air matanya, basah pipinya, pada saat itu dia menyesal dan berjanji, apa janjinya? “ya Allah aku berjanji akan aku tinggalkan semua perbuatan maksiat itu, takkan pernah ku ulangi lagi, air matanya megalir deras, dia tutupkan kepalanya dengan bajunya supaya orang lain tak tahu, lalu dia menangis sejadi-jadinya.

Tak lama setelah itu langit yang tadinya cerah berobah jadi mendung gelap, gumpalan2 awan hitam menutup langit yang tadinya cerah, dan tak lama setelah itu hujan lebat turun. Maka heranlah semua orang, terlebih lagi Nabi Musa as.

“ya Alla pelaku maksiat belum kutemukan, do’a belum kuulangi, tapi hujan sudah turun”. Apa kata Allah, “wahai Muasa, aku senang, hamba Ku yang melakukan dosa dan maksiat selama 40 tahun itu sudah menyesal dan berjanji akan meninggalkan semua perbuatan dosanya dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Cukuplah bagi Ku taubatnya membuat Ku tutunkan hujan”.

“Ya Allah dimana dia? Siapa dia? Tunjukkan orangnya kepada ku, aku ingin berterima kasih kepadanya, aku ingin merangkul dan menjabat tangannya”.

Apa kata Allah, “wahai Musa cukup Aku saja yang tahu, engkau tak perlu tahu siapa dia”.

Begitulah Maha PengampunNya Allah SWT, bukan sekedar Allah ampuni, tapi Allah tutup aibnya pelaku dosa itu. Siapa dia? Ummat Nabi Musa, bani israil. Begitu banyak dosanya Allah ampuni. Lalu siapa kita? Kita ummat Nabi Muhammad . memang apa kelebihan kita? Kita adalah ummat pilihan, Nabi kita adalah nabi yg paling mulia, nabi terbaik, sayyidul anbiya wal mursalin.  Dan sekarang kita sedang berada di bulan terbaik, bulan paling mulia, sayyidussyuhur. Maka ampunan Allah tentu lebih luar biasa lagi untuk kita. Maka Ramadhan ini adalah momentum yang sangat luar biasa, kesempatan terbaik untuk bertaubat.

Yakinlah jama’ah, ketika kita serius mohon ampun kepada Allah SWT, Allah akan ampuni dosa kita yg kecil sampai dosa yang besar, dosa yang lama maupun yang baru, yang kita lakukan terang-terangan maupun yg dilakukan sembunyi2, yang masih kita ingat maupun yg sudah kita lupakan, semua itu akan Allah ampuni.

Allah tidak berat mengampuni kita, tapi kitalah yang merasa berat minta ampun kepadaNya. Allah tak mikir2 untuk mengampuni kita, tapi kitalah yang selalu mikir2 mau bertaubat.

Allah tidak tunda2 untuk mengampuni dosa kita, tapi kitalah yang selalu menunda-nunda untuk bertaubat, tunggu pensiunlah baru taubat, bulan depan lah baru taubat, tak jadi juga, besoklah taubat tak jadi2 juga. Akhirnya datang ajal, ketika sakaratul maut baru mau taubat, tentu sudah terlambat.

Ajal datang tidak menunggu kita taubat dulu. maka taubatlah sebelum ajal itu datang. Kalau momen Ramadhan ini tak juga membuatmu taubat, harus menunggu kapan lagi mau taubat? Kalau datangnya Ramadhan  tak juga membuatmu berhenti dari dosa dan maksiat, harus menunggu kapan lagi? Kalau Ramadhan tak juga membuatmu jadi baik, maka harus bagaimana lagi caranya?

 مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Siapa yang tidak baik di bulan ini, mustahil dia akan baik di bulan lain.

Maka Jangan sia-siakan kesempatan Ramadhan yang Allah berikan, kalau kita sungguh2 bertaubat kepada Allah apa janji Allah?

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ

Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya

عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ

Mudah-mudahan Tuhanmu menutupi dosa-dosamu  dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (at-Tahrim 8)

Maka Allah perintahkan kita:

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan sura (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (Al-imran 133)

Dalam hadits riwayat imam Tirmizi dan Ibnu Majah Nabi bersabda:

وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka, pada setiap malam di bulan Ramadhan. (HR. Ibnu Majah, Tirrmidzi)

 

Artinya, Allah ampuni semua dosa2nya.

Andai dari awal Ramadhan sampai hari yg ke 21 ini belum kita dapatkan ampunan Allah itu, maka masih ada tersisa 9 hari 9 malam lagi, untuk kita mendapatkannya, maksimalkanlah dengan beribadah sebanyak2nya. Mudah-mudahan kita dapat kemuliaan malam Lailatul Qadar dan dapat pula ampunan Allah SWT.

 Link DOWNLOAD PDF

 Link YouTube

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN AWAL TAHUN BARU ISLAM 1447 H