Oleh : Ustadz Azirwan Mustaqim, ST
Kaum muslimin jamaah Jumat Rahimakumulloh.
Sungguh tak ada nikmat yang paling besar
dari ini, ketika kita masih diberi hidup, nafas masih berhembus, jantung masih
berdetak, diberi pula badan yang sehat dan hati kita pula masih terketuk ketika
mendengar suara adzan berkumandang. Kita tinggalkan segala aktifitas kita,
segala pekerjaan kita, untuk menuju ke rumah Allah ini. Maka kita syukuri
segala nikmat Allah ini dengan ucapan Alhamdulillahirobbil ‘alamin.
Sholawat dan Salam kepada Baginda Nabi, اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّد ,
Hari ini kita sampai pada hari bertemunya
dua kemuliaan, kemuliaan sayyidul ayyaam, penghulu segala hari, hari jum’at dan
kemuliaan sayyidusysyuhur, penghulu dari segala bulan, yaitu bulan
Ramadhan. Betapa banyak orang yang ingin sampai pada hari yang mulia ini, tapi
takdir berkata lain.
فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا
يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“kalau ajal
sampai tak dapat ditunda walau sesaat tak pula dapat dimajukan walau sesaat” (QS. Al-A'raf ayat 34)
Ada yang dipanggil Allah 1 atau 2 bulan sebelum masuk Ramadhan, ada yang
beberapa hari sebelum masuk Ramadhan, bahkan ada yang hanya tinggal hitungan
jam mau memasuki Ramadhan, tapi ajalnya sudah sampai, sehingga tak dapat
bertemu dengan Ramadhan tahun ini.
Tak sayangkah Alloh pada mereka? Kita khusnuzon, Alloh juga
sayang pada mereka, karena mereka sudah cukup amalnya untuk bertemu dengan
Alloh, Lalu bagaimana dengan kita? Alloh juga masih sayang pada kita, dosa kita
masih terlalu banyak untuk berjumpa dengan Alloh, maka umur kita dipanjangkan
Alloh supaya bisa berjumpa bulan Ramadhan ini, supaya bersih dari segala dosa. Hadits Riwayat imam Thabrani:
أَتَاكُمْ رَمَضَانَ شَهْرُ بَرَكَةٍ يَغْشَاكُمُ الله فِيهِ
فَيُنَزِّلُ الرَّحْمَةَ وَيَحُطُّ الخَطَايَا وَيَسْتَجِيْبُ فِيْهِ الدُّعَاءَ
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan keberkahan Allah mengunjungi kalian pada bulan ini Dengan menurunkan Rahmat, Menghapus Dosa-dosa Dan mengabul do’a-do’a”
Maka bulan Ramadhan dengan segala keberkahan dan
keutamannya, datang untuk menghapus dosa-dosa kita, siang malamnya. Siangnya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang puasa Ramadhan, siapa yang
mendirikan malam-malam Ramadhan dengan Qiyamul lail, karena iman dan semata mengharap ridho Alloh,
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Malamnya:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
Setiap waktunya adalah kesempatan untuk kita meraih
ampunan Allah SWT.
Sehingga ada ancaman yang sangat besar
dari Allah, bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan ampunan ketika
Ramadhan. Dalam Hadits Shahih Riwayat
Baihaqi no 1471 Nabi bersabda:
قال إن جبريل عليه السلام عَرَضَ لي فقال:
Nabi
bersabda: “Sesungguhnya malaikat Jibril Alaihi Salam, mendatangiku, lalu
berkata
بُعْدٌ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَان فَلَمْ
يُغْفَرْ لَهُ، قُلتُ آمين
“Sungguh
celaka dan terlalu orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak mendapatkan
ampunan Allah. Maka aku ucapkan amin.”
Siapakah orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak
mendapatkan ampunan Alloh ini? Maka ada 2 kelompok orang,
1. Orang yang
memang tidak ikut Puasa Ramadhan tanpa uzur
Memang dia sama sekali tak ikut puasa atau hanya puasa di
awal, di tengah dan terakhir saja, atau di depan orang dia pura-pura puasa,
tapi kalau tak ada orang dia makan dan minum. Yang lebih parah lagi, di depan
orang pun dia santai saja makan, minum atau merokok, justru kadang malah bangga
menunjukkan kalau dia tak puasa.
Yang
anehnya kalau ditanya agamanya, dia jawab Islam. Masih mengaku islam. Padahal
sudah jelas hukum puasa itu adalah “Fardhu ‘Ain”, wajib bagi setiap muslim.
Salah satu dari rukun Islam,
بُنِيَ
الأِسْلاَم عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ الله
وَاَنَّ مُحَمّدًا رَسُول الله ،
وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ،
وَإِتَااِ
الزَّكَاة ، وصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ البَيْتِ الحَرَامِ
Yang namanya rukun kalau tak
dikerjakan maka tak sah, rukun sholat kalau ada yang tinggal tak sah sholatnya,
rukun haji kalau tak lengkap batal hajinya. Maka rukun Islam kalau tak
dikerjakan tak sah islamnya. Tapi memang biasanya orang yang tak puasa ini dia
bisanya juga tak sholat. Nabi bersabda:
مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Siapa
yang tidak baik di bulan ini, mustahil dia akan baik di bulan lain.
Kalau di bulan ini saja dia tidak sholat, maka apalagi di luar Ramadhan, kalau di bulan ini saja dia tidak puasa, bagaimana mau puasa sunnat di bulan yang lain, kalau di bulan ini saja tak mau baca Alqura’n maka jangan harap lagi di bulan yang lain. Kalau di bulan ini saja tak juga mau ke masjid sholat berjamaah mustahil lagi di bulan lainnya.
Orang-orang seperti ini adalah manusia yang
zolim pada dirinya sendiri, aniaya pada dirinya sendiri, karena dia sudah
menjadikan dirinya sebagai santapan api neraka jahannam.
Padahal bulan Ramadhan datang
menghampirinya, membawakan ampunan untuk setiap dosa-dosanya. Tapi hanya
dibiarkan berlalu begitu saja, bahkan ia sangat benci dengan Ramadhan, ketika
Ramadhan datang maka sempit dadanya, sempit hatinya.
Maka orang-orang yang tidak memuliakan
Ramadhan, ketika Ramadhan itu berlalu tentu kemuliaan Ramadhan itu tidak
berbekas pada dirinya, tidak membawa perubahan pada dirinya sehingga tidak
mendapatkan ampunan Allah SWT.
Kaum muslimin jamaah Jum’at yang dimuliakan Alloh.
Ada 9
orang yang boleh tidak puasa: 1. Anak kecil belum baligh, 2. Wanita Haid, 3. Nifas, 4. Hamil dan 5. menyusui, 6. Orang
yang sakit parah, 7. orang tua yang lemah, 8. musafir, dan 9.orang gila.
Tapi tetap
diganti di hari yang lain, atau dengan membayar fidyah.
Maka kalau anda tidak termasuk salah satu dari 9 syarat uzur puasa, HARAM hukumnya meninggalkan puasa, takutlah kepada Alloh, Takutlah kepada Alloh. Takutlah kepada ancaman dan siksaan Alloh..
كُلَّمَا نَضِجَت
جُلُودُهُم) setiap kali kulit mereka hangus terbakar(,
بَدَّلنَهُم جُلُودًا
غَيرَهَا )kami ganti dengan kulit yg baru(
لِيَذُوقُوا العَذَاب )Supaya mereka
merasakan sakitnya aza(.
Bagaimana
azabnya? Ketika api neraka diletakkan dibawah telapak kakinya.
يَغلِي مِنهُمَا دِمَا
غُهُ (Mendidih otak di kepalanya)
dan itu hanyalah azab yang paling ringan dari
neraka.
Maka mari kita tanamkan tekad yang kuat, niat yang Ikhlas. Kalau kiranya Ramadhan tahun lalu masih ada puasa yang lalai, tertinggal, maka untuk tahun ini jangan sampai lagi ada yang tinggal.
Karena satu hari puasa yang
tinggal itu akan menjadi hutang seumur hidup yang harus dibayar dan wajib
diganti. Bahkan sampai matipun hutang puasa yang tinggal itu tetap harus
dilunasi.
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ
صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّه
“Siapa yang mati masih punya hutang puasa maka ahli
waris nya wajib melaksanakan puasa untuknya” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Maka meninggalkan puasa
Ramadhan dengan sengaja tanpa ada uzur bukanlah perkara yang remeh, bukannya
main-main dan sepele. Karena akan menjadi hutang seumur hidup yang wajib diganti.
Lalu kelompok kedua, yang berjumpa Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan Alloh adalah:
2.
Orang mengerjakan puasa tapi
puasanya sia-sia tak diterima Alloh
hadits
riwayat Imam Ahmad, Rasululloh ﷺ mengingatkan kita:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ
صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
“Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak
mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.”
Siapakah mereka?
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ
وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
(Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta
malah
mengamalkannya maka Allah tidak butuh, Allah tak berikan balasan dari rasa
lapar dan haus yang dia tahan). (HR. Bukhari no.
1903)
Orang yang puasa tapi masih berkata dusta,
puasa tapi masih suka menceritakan orang, puasa tapi masih suka mengadu domba, puasa
tapi sumpah serapah, caci maki tak berhenti, puasa tapi tidak sholat, puasa
tapi masih tetap bermaksiat. Maka inilah orang yang puasa tapi tak diterima Alloh,
orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak mendapatkan ampunan Alloh.
Kaum muslimin jamaah jumat yang dimuliakan Alloh..
Mari kita perbanyak mohon ampun dan bertobat
kepada Alloh!!
وَالَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِهَا
وَاٰمَنُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang telah mengerjakan keburukan kemudian
mereka bertaubat dan beriman niscaya setelah itu Tuhanmu sungguh Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. – (Q.S Al-A’raf: 153)
Ramadhan adalah saat terbaik untuk bertaubat. Jadikan
momentum Ramadhan tahun ini sebagai titik balik, sebagai batu loncatan utk
meraih ampunan Alloh, untuk menjadi hamba yang bertaqwa. Berobah menjadi
pribadi yang lebih baik.
Niatkan dalam hati dengan tekad yang kuat. Ramadhan
tahun ini harus lebih baik dari Ramadhan tahun lalu, lebih baik ibadahnya,
lebih berkualitas puasanya, lebih rajin sholat jama’ahnya, lebih banyak sholat
tarawihnya, lebih banyak sholat-sholat sunnatnya, lebih banyak baca qur’annya,
lebih banyak shodaqohnya dan lebih banyak muhasabahnya.
Mudah-mudahan kita semua termasuk orang yang berjumpa
dengan Ramadhan dan mendapatkan ampunan Alloh swt. Amiin.....
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ
لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar