Jumat, 21 Februari 2025

Khutbah Jum'at: MERAIH AMPUNAN DI BULAN RAMADHAN


Oleh : Ustadz Azirwan Mustaqim, ST 

Kaum muslimin jamaah Jumat Rahimakumulloh.

Sungguh tak ada nikmat yang paling besar dari ini, ketika kita masih diberi hidup, nafas masih berhembus, jantung masih berdetak, diberi pula badan yang sehat dan hati kita pula masih terketuk ketika mendengar suara adzan berkumandang. Kita tinggalkan segala aktifitas kita, segala pekerjaan kita, untuk menuju ke rumah Allah ini. Maka kita syukuri segala nikmat Allah ini dengan ucapan Alhamdulillahirobbil ‘alamin.

Sholawat dan Salam kepada Baginda Nabi, اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّد ,

Hari ini kita sampai pada hari bertemunya dua kemuliaan, kemuliaan sayyidul ayyaam, penghulu segala hari, hari jum’at dan kemuliaan sayyidusysyuhur, penghulu dari segala bulan, yaitu bulan Ramadhan. Betapa banyak orang yang ingin sampai pada hari yang mulia ini, tapi takdir berkata lain.

فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ 

 kalau ajal sampai tak dapat ditunda walau sesaat tak pula dapat dimajukan walau sesaat(QS. Al-A'raf ayat 34)

Ada yang dipanggil Allah 1 atau 2 bulan sebelum masuk Ramadhan, ada yang beberapa hari sebelum masuk Ramadhan, bahkan ada yang hanya tinggal hitungan jam mau memasuki Ramadhan, tapi ajalnya sudah sampai, sehingga tak dapat bertemu dengan Ramadhan tahun ini.

Tak sayangkah Alloh pada mereka? Kita khusnuzon, Alloh juga sayang pada mereka, karena mereka sudah cukup amalnya untuk bertemu dengan Alloh, Lalu bagaimana dengan kita? Alloh juga masih sayang pada kita, dosa kita masih terlalu banyak untuk berjumpa dengan Alloh, maka umur kita dipanjangkan Alloh supaya bisa berjumpa bulan Ramadhan ini, supaya bersih dari segala  dosa. Hadits Riwayat imam Thabrani:

أَتَاكُمْ رَمَضَانَ شَهْرُ بَرَكَةٍ يَغْشَاكُمُ الله فِيهِ 

فَيُنَزِّلُ الرَّحْمَةَ وَيَحُطُّ الخَطَايَا وَيَسْتَجِيْبُ فِيْهِ الدُّعَاءَ

               Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan keberkahan  Allah mengunjungi kalian pada bulan ini Dengan menurunkan Rahmat,  Menghapus Dosa-dosa Dan mengabul do’a-do’a

Maka bulan Ramadhan dengan segala keberkahan dan keutamannya, datang untuk menghapus dosa-dosa kita, siang malamnya. Siangnya:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 “Siapa yang puasa Ramadhan, siapa yang mendirikan malam-malam Ramadhan dengan Qiyamul lail,  karena iman dan semata mengharap ridho Alloh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Malamnya:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Setiap waktunya adalah kesempatan untuk kita meraih ampunan Allah SWT.

Sehingga ada ancaman yang sangat besar dari Allah, bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan ampunan ketika Ramadhan. Dalam Hadits Shahih Riwayat Baihaqi no 1471 Nabi bersabda:

قال إن جبريل عليه السلام عَرَضَ لي فقال:

Nabi bersabda: “Sesungguhnya malaikat Jibril Alaihi Salam, mendatangiku, lalu berkata

بُعْدٌ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَان فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، قُلتُ آمين

“Sungguh celaka dan terlalu orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak mendapatkan ampunan Allah. Maka aku ucapkan amin.”

Siapakah orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak mendapatkan ampunan Alloh ini? Maka ada 2 kelompok orang,

1.       Orang yang memang tidak ikut Puasa Ramadhan tanpa uzur

Memang dia sama sekali tak ikut puasa atau hanya puasa di awal, di tengah dan terakhir saja, atau di depan orang dia pura-pura puasa, tapi kalau tak ada orang dia makan dan minum. Yang lebih parah lagi, di depan orang pun dia santai saja makan, minum atau merokok, justru kadang malah bangga menunjukkan kalau dia tak puasa.

Yang anehnya kalau ditanya agamanya, dia jawab Islam. Masih mengaku islam. Padahal sudah jelas hukum puasa itu adalah “Fardhu ‘Ain”, wajib bagi setiap muslim. Salah satu dari rukun Islam,

  بُنِيَ الأِسْلاَم عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ الله

وَاَنَّ مُحَمّدًا رَسُول الله ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ،

وَإِتَااِ الزَّكَاة ، وصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ البَيْتِ الحَرَامِ

Yang namanya rukun kalau tak dikerjakan maka tak sah, rukun sholat kalau ada yang tinggal tak sah sholatnya, rukun haji kalau tak lengkap batal hajinya. Maka rukun Islam kalau tak dikerjakan tak sah islamnya. Tapi memang biasanya orang yang tak puasa ini dia bisanya juga tak sholat.  Nabi bersabda:

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Siapa yang tidak baik di bulan ini, mustahil dia akan baik di bulan lain.

Kalau di bulan ini saja dia tidak sholat, maka apalagi di luar Ramadhan, kalau di bulan ini saja dia tidak puasa, bagaimana mau puasa sunnat di bulan yang lain, kalau di bulan ini saja tak mau baca Alqura’n maka jangan harap lagi di bulan yang lain. Kalau di bulan ini saja tak juga mau ke masjid sholat berjamaah mustahil lagi di bulan lainnya.

Orang-orang seperti ini adalah manusia yang zolim pada dirinya sendiri, aniaya pada dirinya sendiri, karena dia sudah menjadikan dirinya sebagai santapan api neraka jahannam.

Padahal bulan Ramadhan datang menghampirinya, membawakan ampunan untuk setiap dosa-dosanya. Tapi hanya dibiarkan berlalu begitu saja, bahkan ia sangat benci dengan Ramadhan, ketika Ramadhan datang maka sempit dadanya, sempit hatinya.

Maka orang-orang yang tidak memuliakan Ramadhan, ketika Ramadhan itu berlalu tentu kemuliaan Ramadhan itu tidak berbekas pada dirinya, tidak membawa perubahan pada dirinya sehingga tidak mendapatkan ampunan Allah SWT.

Kaum muslimin jamaah Jum’at yang dimuliakan Alloh.

Ada 9 orang yang boleh tidak puasa: 1. Anak kecil belum baligh, 2. Wanita Haid,  3. Nifas, 4. Hamil dan 5. menyusui, 6. Orang yang sakit parah, 7. orang tua yang lemah, 8. musafir, dan  9.orang gila.

Tapi tetap diganti di hari yang lain, atau dengan membayar fidyah.

Maka kalau anda tidak termasuk salah satu dari 9 syarat uzur puasa, HARAM hukumnya meninggalkan puasa, takutlah kepada Alloh, Takutlah kepada Alloh. Takutlah kepada ancaman dan siksaan Alloh..

   كُلَّمَا نَضِجَت جُلُودُهُمsetiap kali kulit mereka hangus terbakar(,

 بَدَّلنَهُم جُلُودًا غَيرَهَا )kami ganti dengan kulit yg baru(

  لِيَذُوقُوا العَذَاب  )Supaya mereka merasakan sakitnya aza(.

Bagaimana azabnya? Ketika api neraka diletakkan dibawah telapak kakinya.

يَغلِي مِنهُمَا دِمَا غُهُ  (Mendidih otak di kepalanya) 

dan itu hanyalah azab yang paling ringan dari neraka.

Maka mari kita tanamkan tekad yang kuat, niat yang Ikhlas. Kalau kiranya Ramadhan tahun lalu masih ada puasa yang lalai, tertinggal, maka untuk tahun ini jangan sampai lagi ada yang tinggal.

Karena satu hari puasa yang tinggal itu akan menjadi hutang seumur hidup yang harus dibayar dan wajib diganti. Bahkan sampai matipun hutang puasa yang tinggal itu tetap harus dilunasi.

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّه 

“Siapa yang mati masih punya hutang puasa maka ahli waris nya wajib melaksanakan puasa untuknya” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Maka meninggalkan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa ada uzur bukanlah perkara yang remeh, bukannya main-main dan sepele. Karena akan menjadi hutang seumur hidup yang wajib diganti.

Lalu kelompok kedua, yang  berjumpa Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan Alloh adalah: 


2.       Orang mengerjakan puasa tapi puasanya sia-sia tak diterima Alloh

hadits riwayat Imam Ahmad, Rasululloh mengingatkan kita:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

 “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.”

Siapakah mereka?

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

 (Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya maka Allah tidak butuh, Allah tak berikan balasan dari rasa lapar dan haus yang dia tahan). (HR. Bukhari no. 1903)

Orang yang puasa tapi masih berkata dusta, puasa tapi masih suka menceritakan orang, puasa tapi masih suka mengadu domba, puasa tapi sumpah serapah, caci maki tak berhenti, puasa tapi tidak sholat, puasa tapi masih tetap bermaksiat. Maka inilah orang yang puasa tapi tak diterima Alloh, orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi tidak mendapatkan ampunan Alloh.

 

 Kaum muslimin jamaah jumat yang dimuliakan Alloh..

Mari kita perbanyak mohon ampun dan bertobat kepada Alloh!!

وَالَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِهَا وَاٰمَنُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Dan orang-orang yang telah mengerjakan keburukan kemudian  mereka bertaubat dan beriman niscaya setelah itu Tuhanmu sungguh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. – (Q.S Al-A’raf: 153)

Ramadhan adalah saat terbaik untuk bertaubat. Jadikan momentum Ramadhan tahun ini sebagai titik balik, sebagai batu loncatan utk meraih ampunan Alloh, untuk menjadi hamba yang bertaqwa. Berobah menjadi pribadi yang lebih baik.

Niatkan dalam hati dengan tekad yang kuat. Ramadhan tahun ini harus lebih baik dari Ramadhan tahun lalu, lebih baik ibadahnya, lebih berkualitas puasanya, lebih rajin sholat jama’ahnya, lebih banyak sholat tarawihnya, lebih banyak sholat-sholat sunnatnya, lebih banyak baca qur’annya, lebih banyak shodaqohnya dan lebih banyak muhasabahnya.

Mudah-mudahan kita semua termasuk orang yang berjumpa dengan Ramadhan dan mendapatkan ampunan Alloh swt. Amiin.....

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ

إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN AWAL TAHUN BARU ISLAM 1447 H