Hadirin Jama’ah Jum’at yang Dimuliakan Allah SWT....
Setiap Jum’at khotib selalu berpesan “Ittaqullah” bertaqwalah kepada Allah. Takutlah kepada Allah. “Ittaqulloha Haqqotuqotih” Bertaqwalah kalian dengan sebenar-benarnya taqwa. Taqwa bukan hanya sekedar status di WA, Taqwa bukan hanya sekedar terucap di lisanmu, tapi taqwa yang sebenarnya, mengingat Allah dan tidak melupakannya, syukur dan tidak kufur kepadanya, taat dan patuh atas semua perintah Allah dan tidak melanggar larangannya.
Kenapa wasiat taqwa ini terus diulang-ulang setiap Jum’atnya? Karena memang inilah jalan keselamatan.
اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ
Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga),
Maka kita
perlu sering-sering mengevaluasi diri kita, apakah selama ini kita sudah bertaqwa,
atau kita hanya pura-pura bertaqwa?
Mungkin sebagian kita merasa sudah bertaqwa, merasa sudah banyak
ketaatannya, karena tiap tahun puasa Ramadhan, tiap hari datang ke masjid
sholat berjamaahnya, zakat dan sodaqohnya tak pernah tinggal, Haji dan umroh
setiap tahun. Baca qur’annya banyak, puasa senin kamisnya rutin.
Ya Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah atas semua amal soleh yang
sudah kita lakukan, tapi tau kah kita, ternyata nanti pada hari kiamat ada orang-orang yang soleh, ada orang-orang yang banyak ibadahnya ketika di dunia, tapi akhirnya dia
masuk neraka. Kenapa bisa? lalu Kemana semua ibadahnya itu? Kemana semua amal solehnya itu?
Ternyata ada yang akan merampas pahala semua amal-amalnya itu, yang dia tidak sadari tatkala masih hidup di dunia. Maka Nabi kita Muhammad SAW, jauh-jauh hari sudah mengingatkan kita tentang hal ini, dalam sebuah hadits riwayat imam Muslim:
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ
“Taukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?”
Kata Nabi kepada para sahabat,
kemudian para sahabat menjawab:
قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا
دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ
”orang yang bangkrut itu adalah
yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”
Setahu kami ya Rosul, orang yang bangkrut itu mereka yang tak lagi punya
dirham atau uang dan juga tak punya harta benda.
Ya itu orang yang bangkrut ketika di dunia. Tapi nanti ada orang-orang yang
bangkrut ketika di akhirat:
فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ
أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ
Adapun orang yang bangkrut dari kalangan ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sholat yang banyak. Dia datang membawa pahala puasa yang banyak, dia datang dengan pahala zakat yang banyak.
Berarti sholatnya diterima, puasanya diterima, dan zakatnya diterima, semua
ibadahnya itu dia lakukan dengan ikhlas dan sesuai syarat rukunnya, karena ada
pahalanya, namun ternyata dia bangkrut. Kenapa?
وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ
هَذَا
وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ
هَذَا وَضَرَبَ هَذَا
Dia datang membawa pahala yang banyak, ini orang soleh, mungkin di mata
kita orang ini terlihat masyaAllah soleh, taat, ahli ibadah. Tapi ternyata
lisannya tidak dijaga, suka memaki orang, suka menghina orang, merendahkan
orang, menggunjing, menjelek jelekkan orang, memfitnah orang. Dia juga suka
mengambil hak orang lain dan mengambil harta orang.
Baik dengan cara mencuri, menipu, gaji karyawan yang tak dibayarkannya ataupun dengan cara berhutang yang tidak dibayarnya. Dia juga pernah memukul orang dan menumpahkan darah. Banyak menzolimi orang lain.
Maka semua orang yang pernah dizoliminya itu yang belum ia mintakan
maafnya, mereka semua akan datang kepada Allah meminta keadilan untuk
menuntutnya.
فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ
Maka diambillah pahalanya yang banyak tadi, diambil pahala sholatnya
diberikan kepada si fulan. Diambil pahala puasanya diberikan kepada si fulan,
diambil pahala zakatnya diberikan kepada si fulan, begitu seterusnya, sampai
habis semua pahalanya yang banyak tadi. Sementara orang-orang yang menuntutnya
masih banyak. Orang yang meminta keadilan masih ada.
فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ
أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ
أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ
عَلَيْهِ
Maka
diberikanlah dosa orang-orang itu kepadanya, dipindahkan dosa orang-orang yang
pernah ia zolimi itu kepadanya sesuai dengan kadar kezolimannya kepada mereka.
Maka habis sudah semua pahala dan bertambah sudah dosa, maka kemanakah tempat
akhirnya?
ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Kemudian dia
dicampakkan ke dalam neraka”
Maka tidak ada kemalangan yang lebih besar dari ini, ketika merasa sudah menjadi orang yang soleh, merasa sudah jadi ahli surga, tapi justru akhirnya masuk neraka.
Maka jama’ah, kita perlu banyak-banyak duduk merenung, mengingat-ingat kembali
sepanjang perjalanan hidup kita ini, siapa saja orang-orang yang pernah kita zolimi.
Orang-orang yang pernah kita aniaya, orang-orang yang pernah terluka oleh kita, baik
secara fisiknya, ataupun perasaanya.
Karena ternyata yang paling banyak memasukkan orang ke neraka itu adalah karena lisannya. Mungkin kita merasa tak pernah mencuri milik orang, tak pernah memukul orang, tak pernah menipu orang. Tapi bagaimana dengan lisanmu? Bagaimana dengan tulisanmu, komen-komen mu di media sosial yang pernah menceritakan aib orang, yang pernah menyebarkan fitnah, yang pernah menyakiti dan melukai perasaan orang. Atau meskipun orang itu tidak tau kalau engkau pelakunya, tapi Allah maha tahu segalanya. Allah akan catat itu, dan akan disoal nanti ketika tiba masanya.
Maka sekali lagi, banyak-banyak lah merenung dan berpikir, terutama di bulan Ramadhan yang mulia ini, mengingat kembali masa lalu kita, mengingat kembali orang-orang yang pernah terzalimi oleh kita, baik yang kita sengaja ataupun yang tidak disengaja. Kalau masih bisa kita berjumpa dengannya, maka jumpai dan mintalah maafnya, kalau tak bisa maka cari keluarga kerabat yang masih ada hubungan dengannya, perbaiki hubungan dan mintakan maaf lewatnya. Mudah-mudahan dia bisa memaafkan dan Allah mengampuni kita.
Kalau selama ini memang belum pernah berbuat zolim kepada orang lain, tidak
pernah menyakiti orang lain, maka Alhamdulillah, tetaplah istiqomah!
Jaga terus lisan kita, jaga tangan kita, jaga semua anggota tubuh kita, jangan sampai pernah menzolimi orang lain. Karena Kalau kita tak pandai menjaganya, sungguh sayang jamaah,
Capek-capek kita sholat berjamaah bolak balik ke masjid, susah payah kita puasa melawan hawa nafsu, mengeluarkan Zakat, sedekah dengan berat melawan sifat bakhil. Kita sholat Jumat hari ini, kita datang cepat sholat tahiyatul masjid, sholat qobliyah, tapi ternyata semua amal ibadah kita ini akan kita berikan kepada orang lain. Maka tidakkah kita berpikir dan merenungkannya.
Mudah-mudahan Allah SWT menyelamatkan kita semua, jangan sampai menjadi orang
yang bangkrut, baik di dunia terlebih lagi bangkrut ketika di akhirat.
Link Download PDF : Orang Yang Bangkrut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar