Oleh : Ustadz Azirwan Mustaqim, ST
Kaum Muslimin Jamaah Jum'at Rahimakumulloh..
Dalam hadits riwayat Imam Muslim Nabi ﷺ bersabda :
الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَأَشْعَثَ أَغْبَرَ
kenapa kusut dan berdebu? Karena dia dari perjalanan jauh, takut mandi, takut menyisir rambutnya, karena kalau sampai gugur dia harus membayar dam (denda). Maka Orang yang yang takut membayar denda karena rambutnya gugur ini adalah orang yang sedang ihram, sedang melaksanakan haji atau umroh.
يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ:
Lalu laki-laki yang rambutnya kusut dan
berdebu itu dia angkat tangannya ke langit, bukan karena Allah ada di langit,
tapi karena langit itu adalah kiblatnya do’a.
Maka setelah dia tengadahkan tangannya ke
langit, lalu dia berkatac:
يَا رَبِّ يَا رَبِّ
Ketika orang berkata “ya Rahman” maka saat itu dia sedang mengatakan “Wahai Engkau yang Maha Pengasih”. Ketika orang berkata “Ya Rahim” saat itu dia sedang memanggil “wahai Engkau Yang Maha Penyayang”
Tapi ketia dia berkata “Ya Rabb” maka saat itu
dia sedang mengakui 3 “Wahai Engkau Yang Mencipta aku” “Wahai Engkau Yang
Mengatur hidupku”, “Wahai Engkau Yang Memberiku Rezki” 3 makna dari Ya Rabb.
Rambutnya kusut berdebu (sedang ihram),
sedang berada di tanah suci, tangannya mengadah ke langit, mulutnya berkata Ya
Rab. Tapi do’anya tidak dikabulkan Allah
فَأَنَّى
يُسْتَجَابُ لَهُ
Apalagi yang kurang? Kurang rendah dirikah dia
di hadapan Allah? Dia sudah begitu merendahkan dirinya. Semua syarat maqbulnya
do’a sudah dia penuhi. Lalu kenapa do’anya tidak dikabulkan Allah? Ternyata
sebabnya kata Nabi ﷺ:
وَمَطْعَمُهُ
حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ
Makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram,
Maka khutbah Jum’at kali ini ingin menyampaikan pesan :
“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram,
maka api neraka adalah tempatnya”. (HR. Tirmidzi)
Tiap
hari berdo’a “waqina ‘azabannar, wana’udzubika misyahtika wannar, Allahumma
ajirna minannar”
Tapi
ternyata ada bagian dari badannya itu yang memang mesti menjadi santapan api
neraka, mesti dibakar oleh neraka, karena dia makan haram.
Tiap
hari berdo’a للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ “Ya Allah berilah aku petunjuk”
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً
فِى الدِّيْنِ
Ya Allah berilah aku selamat dalam agama.
Tapi ternyata do’a tak dikabulkan Allah, karena makan haram.
Masalah haram ini terbagi 2: Yang pertama, haram zatnya (bendanya). Dalam Alqur'an surat Al-Maidah ayat 3 Allah jelaskan:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ
Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, Binatang yang disembelih bukan atas nama Allah, yang mati tercekik, mati dipukul, yang mati terjatuh, tertanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali sempat disembelih dan yang disembelih untuk berhala (QS. Al-Maidah 3)
Juga setiap binatang buas yang bertaring, segala yang buruk/kotor/ menjijikkan, binatang yang hidup di dua alam (air dan darat), binatang yang berbisa, dan juga semua makanan yang memberi mudharat (seperti khamar dan narkoba)
Maka pada perkara yang pertama ini yang berupa haram karena zatnya, mungkin kita semua banyak yang selamat, takut kita memakannya. Jangankan memakan, mendekatinyapun takut. Tapi pada perkara yang kedua yaitu:
Bukan zatnya yang haram. Bendanya halal, ayam, sapi, disembelih dengan cara yang halal, dimasak dengan baik, air putih yang diminum, teh, kopi halal zatnya. Tapi cara mendapatkannya dengan cara yang haram. Dibeli dengan uang hasil menipu, didapat dari mencuri, korupsi, sogok, dari hasil riba. Didapat dengan cara zolim mengambil hak orang lain. Maka ketika dia dimakan masuk ke dalam tubuh, berobah jadi darah dan tumbuh jadi daging.
Maka yang haram itu menempel, melekat
dalam tubuh. Itulah yang akan dibakar oleh api neraka. inilah yang banyak orang
terjerumus melakukannya.
Maka jangan sampai makan haram. Jangan sampai uang haram dibawa pulang ke rumah, diberikan ke anak istri yang tak tau apa-apa, kau sangka kau sayang pada mereka, kau belikan apa yang mereka minta dengan uang haram. Maka sesungguhnya kau sedang menjerumuskan anak istrimu ke dalam neraka jahannam.
Kenapa anak itu durhaka, kenapa anak tak mau mendengar cakap orang tua, tak bisa diberi nasehat, kenapa jauh dari Hidayah? Boleh jadi salah satu penyebabnya karena makan haram yang selama ini kau suapkan.
Jangan pula kau sangka uang haram itu bisa jadi halal kalau disedekahkan, kalau dikeluarkan zakatnya 2,5%. Karena Nabi bersabda:
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ
طَيِّباً
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib),
tidak menerima kecuali yang baik (thayyib)
Uang hasil judi, korupsi, menipu,
narkoba, diinfakkan untuk pembangunan masjid, disedekahkan untuk anak yatim fakir
miskin,
لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً
Tidak Allah terima, tak dicatat sebagai amal.
Uang dari hasil mempertontonkan aurat
(seperti para artis), uang dari hasil zolim merampas hak orang lain (seperti para
pejabat), dipakai ke Makkah untuk haji dan umroh, menangis di pintu Ka’bah.
Dia katakan :
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ
Tapi di jawab oleh malaikat:
لَا لَبَّيْكَ وَلَا سَعْدَيْكَ
"Engkau tidak diterima dan tidak ada
kebahagiaan untukmu
زَادُكَ حَرَامٌ وَنَفَقَتُكَ حَرَامٌ
وَحَجُّكَ مَأْزُوْرٌ غَيْرُ مَبْرُوْرٍ
Bekalmu haram, biayamu haram, hajimu tidak
sempurna dan tidak mabrur.
Maka setiap amal yang dilakukan dengan harta yang haram dia akan Mardud
(tertolak).
Kaum Muslimin Jamaah Jum'at Rahimakumulloh..
Banyak orang yang sabar ketika diuji dengan sakit, musibah, bencana, Tapi tak banyak yang bisa sabar ketika diuji dengan yang haram. Maka sabar yang paling tinggi adalah sabar menahan diri dari yang haram, ketika kesempatan ada, ketika peluangnya terbuka. Tapi bisa sabar tak mau dia ambil, tak mau dia lakukan. Kenapa bisa dia tahan? Jawabnya:
اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ (aku takut kepada Allah)
Inilah makna dari “Innallaha
Ma’ash shobirin” Allah bersama dengan orang yang sabar, sabar yang
bagaimana? Sabar menahan diri dari yang Haram. Kalau aku ambil, kalau aku makan,
aku berikan kepada anak istriku, aku belikan ke rumah atau kendraan, tidak ada yang
tau memang, tapi Allah bersama denganku.
Maka ini adalah perkara iman. Percaya kepada yang gaib.
Malaikat yang mencatat amal yg tak nampak, alam barzah tak nampak, surga neraka
belum nampak, puncaknya paling tinggi, Allah SWT tidak dapat dilihat dengan
mata kepala.
Kaum Muslimin Jamaah Jum'at Rahimakumulloh..
Kalaulah selama ini pernah terlintas di hati, kenapa aku selalu saja ditimpa musibah, kenapa ujian Allah tak pernah berhenti, maka Sesungguhnya berbagai ujian dan cobaan yang menimpamu itu karena Allah sayang kepada mu, bisa jadi itu untuk melepaskan yang haram-haram yang pernah masuk ke dalam tubuh mu, maka Allah beri engkau sakit, kehilangan, penderitaan dan kesusahan.
Tapi ada pula orang yang selama ini
badannya selalu sehat, rezkinya melimpah, jabatannya tetap tinggi, hidupnya
senang, padahal yang dimakannya haram, yang dilakukannya haram, padahal dia zolim
aniaya, lalu dimana letak keadilan Tuhan?
Kenapa yang baru sholat langsung diberi sakit, kenapa yg baru taubat hijrah langsung ditimpa musibah. Maka Allah berikan jawabannya dalam Alqur’an:
اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ
Sesungguhnya kami ulur bagi mereka (orang yang zolim,
orang yang makan haram)
Allah ulur umurnya panjang, Allah
ulur rezkinya banyak, Allah ulur badannya sehat. Kenapa Allah ulur?
لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًا
Agar dosanya semakin bertambah banyak
Dia menyangka sedang menipu Allah.
Dia sangka Allah lupa kepadanya. “Inna
Kaidi Matiin” padahal itu hanyalah tipu daya Allah, supaya dia semakin
tenggelam dalam dosa.
ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
“Setelah itu barulah Allah akan menimpakan azab yang paling hina untuknya”
Ketika azab itu Allah berikan tak pernah Allah lepas lagi. Ketika Allah jatuhkan dia sejatuh-jatuhnya, ketika Allah hinakan, sehina-hinanya. Maka kalau masih ada ujian yang Allah berikan, tandanya Allah masih sayang kepada kita. Supaya kita segera bertaubat.
Tapi bagi yang tak mau taubat, setelah disampaikan ayat-ayat dan peringatan Allah, tetap juga tak mau taubat, tetap juga makan haram.
عِشْ مَا
شِــئْتَ
Hiduplah sesuka hatimu
Makanlah
terus dari yang haram itu, teruslah bangga dengan dosa dan maksiatmu, tetaplah zolim
dan aniaya. Hiduplah dengan cara apapun yang kau mau. Hiduplah dengan cara Firaun, hiduplah dengan cara Qorun.
فَإِنَّـكَ مَـيِّتٌ
Tapi ingat, suatu saat kau pasti akan
mati juga, sekaya apapun kau akan mati, sehebat apapun kau akan mati, dan akan
Allah minta pertanggung jawabannya, akan Allah tuntut dan beri balasan yang
setimpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar